IBU
Hmm, Telat ngucapin Ultah ke ibuku. Yah, Dwi Kartini adalah ibuku, dia ultah (katanya) tanggal 30 April 1965. mengapa aku bilang katanya?? karena jaman dulu itu ga begitu mementingkan tanggal lahir (masehi). Yang terpenting pada jaman dulu, di daerah kelahiran ibuku adalah pasaran (pon, wage, kliwon dan teman2 haha. Jadi tanggal lahir tak terdokumentasi dengan baik.
Kata ibu Tanggal 30 April 1965 itu adalah tanggal yang diberi oleh Guru SDnya. Kata guru SD ibuku bulan april dipilih itu karena hari lahirnya pahlawan wanita ibu kartini. Oleh karena itu kenapa ibu diberi nama dwi kartini(yang memberi nama gurunya juga). Pemberian tanggal kelahiran itu agar mudah diingat oleh keluarga.
oke gitu aja sejarah tentang tanggal kelahiran ibuku. Kapanpun ibu lahir I LOVE U, happy birthday MOM. *big huge* *big kiss* :-*.
tiba- tiba teringat lagu ini:
kasih ibu kepada beta
tak terhingga sepanjang masa
hanya memberi tak harap kembali
bagai sang surya menyinari dunia
Lagu yang Berbicara tentang kasih ibu. Simple, tapi menusuk banget makna yang tersirat dalam lagu itu. Hmm, pengen nangis rasanya. Karena Pengorbanannya, cinta kasihnya, tak akan berhenti sepanjang masa. Tapi banyak diantara kita yang mengabaikan cinta kasih ibu.Ketika dewasa, Ibu memberi perhatian yang lebih, kita malah menganggap bahwa kita sudah gede, ga perlu omelan dari ibu lagi. Suatu saat nanti kita akan merindukan celotehan dari ibu kita.
Pokoknya kalau ada yang durhaka sama ibu, adalah orang yang bodoh. orang yang menyia-nyiakan semua perhatian ibu adalah orang yang tidak mengerti akan hadirnya ibu. dalam islam begitu menghormati akan hadirnya ibu. Ada ayat yang menyebutkan bahwa “Surga itu ditelapak kaki ibu”, selain itu rasul dala hadistnya menyebut ibu, ibu ,ibu , kemudian ayah. begitu pentingnya seorang ibu.
Meskipun diantara kita memiliki seorang ibu yang cerewet, suka marah, suka ngomel-ngomel. itu bukan berarti ibu itu ga sayang ma kita. Justru ibu itu sayang. Hanya bentuk penyampaiannya saja dengan omelan. Tapi suatu saat ketika ibu tiada kita akan merindukan omelan-omelan sayang seorang ibu.
Pengorbanan ibu, hmm jangan ditanya tentang pengorbanaan ibu. mulai dari mengandung sampai kapanpun ibu pasti berkorban untuk kita anaknya. Pengalamanku tentang pengorbanan ibu. Waktu itu ibu pergi ke suatu tugas dan mendapatkan jatah makan. sepulang bertugas,(aku yang waktu itu lapar) langsung menanyakan “Dapat apa bu?”, ibu langsung menjawab”dapat jatah makan le”. Tanpa pikir panjang aku langsung memakan jatah itu, padahal aku tahu bahwa ibu belum makan sebelum bertugas. ooh sungguh betapa besar pengorbanan ibu. Lebih mengutamakan anaknya yang lapar dari pada dirinya yang lapar. lebih baik dia yang kelaparan, daripada anaknya.
Pengalamanku juga tentang membantah ibu. HAH? iya ini dulu waktu jaman jahiliyahku. hehehe. waktu itu aku sering membantah ibu. hmm sekarang ga lagi. kapok! kenapa? pernah aku membantah dan KUALAT!!! @.@ . Waktu itu aku dilarang keluar rumah karena ibu takut aku kecapean. Aku yang waktu itu mau keluar ke suatu acara(yang ga begitu penting). “Le, jangan keluar ntar capek” kata ibu.
“gak papa kok bu.” kataku, ibu merasakan kalau aku sedang capek langsung melarang dengan alasan lain. “Jangan keluar le, nanti hujan” kata ibuku lagi. Padahal hari itu terang benderang. aku acuhkan himbauan ibu, aku tetap pergi begitu saja. dan ternyata.BRRRR!!! ditengah jalan, langit nampak gelap mendung, dan yang terjadi adalah hujan amat deras. aku berhenti untuk berteduh. Dan hujannya lama banget sampai acara yang aku mau hadirin itu selesai. itu pun belum berhenti. mulai saat itu aku merenung dan gak akan lagi membantah kata -kata, perintah, ibu. Karena memang benar surga di telapak kaki ibu. Dan doa ibu itu lebih didengar dari doa-doa dari perantara.
Akhir kata jangan sia -siain ibu yah. selama masih ada jangan sia-siain sebelum nyesel! Buat temen- temen yang udah ditinggalin ibu. kirimin doa ke beliau. Itulah bentuk bakthi kita ke beliau setelah wafat. dengan doa itu akan memberikan ketenangan padanya. 🙂
2 Mei 2011 pukul 2:25 am
. menulis sebuah artikel tentang sosok yang berpengaruh dalam hidup memang baik, malah membanggakan. .
. tapi apa memang hanya bisa mengungkapkannya lewat sebuah tulisan . .
. akan lebih baik lagi jika bisa mengungkapkannya secara langsung kepada orang tersebut . . .
Memandang dengan kasih sayang dan ramah tamah kepada ibu dan ayah, adalah ibadah (Al-Hadits)
SukaSuka
5 Mei 2011 pukul 5:00 am
benar mbak laras. .
gak cukup lewat tulisan, ini adalah salah satu alternatif media.
SukaSuka
1 Januari 2012 pukul 7:32 am
Mksih ya,,dg ak mmbca artikel yg km buat,,ak jd syng bgt ma ibu ku,,
insyaallah ak akn sllu syng ma ibuQ,,
SukaSuka
4 Januari 2012 pukul 6:06 am
iyaah 🙂
alhamdulillah tulisan ini bermanfaat
SukaSuka